Moonton Bikin Patch Baru, Tim Esport Bikin Meta

By | November 8, 2022

Moonton Bikin Patch Baru, Tim Esports Indonesia Bikin Meta – Suatu sore saat olah raga catur naik mencolok popularitasnya gara-gara sosok kontroversial Dewa Kipas digoreng Deddy Corbuzier, saya dan lebih dari satu kawan berkumpul di warung kopi hingga malam. Sambil berpikir dan menggeser bidak catur, pikiran kami terhitung bergentayangan berkhayal mengapa permainan klasik dan kuno itu masih bertahan hingga sekarang? Aturannya tidak berubah, tetapi cara dan taktiknya seolah tidak pernah mentok, tidak ada habis dikulik. Kejuaraannya digelar menjadi dari gang sempit hingga seantero dunia.

Tidak begitu tuntas jawaban kami dapat, seorang kawan tersedia yang bersama dengan nyata-nyata push rank Mobile Legends sambil mengumpat sebagaimana umumnya pengunjung di meja lain yang terhitung bermain sambil berteriak sesekali. Orang di depan saya, tiba-tiba berbicara mengenai perbedaan catur dan E-sport.

“Catur sejak pernah ya begini, pion hanya bisa jalur maju atau makan menyerong. E-sport itu enggak. Setiap saat bisa berubah. Ada patch baru, tersedia buff tersedia nerf. Nasib game tersedia di tangan developer!”, ungkapnya begitu saja.

Benar terhitung pikir saya mengiyakan. Pikiran saya kemudian bergentayangan di area lain. Perubahan patch, buff dan nerf di Mobile Legends itu berdampak pada banyak hal.
Perubahan Mobile Legends dari Waktu ke Waktu

Pada awalnya saat rilis seluruh orang bebas bermain hero apa saja sesuka yang ia mau. Lalu seiring berjalannya waktu, tersedia role fighter, tank, marksman, mage. Marksman di bawah, mage di mid. Marksman memanggil tank untuk ditemani. Bagi yang keras kepala layaknya pemain Lesley, tentu saja di rank bawah, ia dapat pilih di mid lane memanggil tank untuk dibantu ambil buff. Sungguh mengasyikkan sekaligus penuh emosi masa-masa itu.

Di MPL season awal nampak dua tank. Satu tank inisiator di midlane, satu tank cover di bawah. Mage selamanya di mid sekaligus mengambil buff kemudian berotasi ke atas dan bawah. Masa-masa kejayaan Udil bersama dengan ONIC di MPL ID season 3 tidak bisa dibendung. Seru bagi fans, sebal bagi lawan.

Season 5 MPL ID nampak meta hyper carry. Karie menjadi hero populer. Semua buff ia ambil, seluruh jungle dan minion ia ambil juga. Permainan tersedia di tangan Karie. Bila tidak, marksman lain pun jadi. Marskman di mid menjadi kenyataan, persetan bersama dengan marksman di bawah.

Season berganti, Mobile Legends terhitung berubah. Jungler dan roamer menjadi role yang seolah baru. Pada pada akhirnya bersama dengan pengalaman bermain lebih dari lima tahun, banyak tim bisa bermain sesuka hati. Role dan hero apapaun bisa menjadi apapun. Suka-suka tidak tersedia yang melarang. Tapi siapa menjadi yang paling baik ditentukan di final turnamen.
Dalam kasus terbaru tersedia tim Blacklist International yang menjuarai M3 world championship. Tim ini menciptakan meta UBE, mempopulerkan hero-hero support healer. Di saat yang bersamaan, tim ini terhitung lah yang mendapat keuntungan benar-benar besar dari Moonton gara-gara patch baru, buff dan nerf. Cocok bersama dengan tim mereka.

Hero support healer dibuff bersama dengan ada pasif roam Favor. Cocok bersama dengan permainan OhMyVeenus yang selamanya memainkan hero-hero support. Jungler memiliki role tersendiri yang tidak kembali bisa dijadikan hyper carry bersama dengan gold melimpah sebagaimana season sebelumnya. Wise diuntungkan gara-gara ia tidak mahir bermain assassin. Ia menjadi bisa bermain marskman, fighter, terhitung tank di jungle.

OHEB terhitung tidak kalah diuntungkan. Sebab gold lane sesungguhnya diciptakan bersama dengan gold yang lebih banyak saat ini. Ia memegang peran perlu sebagai carry sejak awal. Bahkan hero-hero early bersama dengan damage besar bisa ia gunakan tanpa wajib memainkan hero mage yang perlu scaling item layaknya sebelum-sebelumnya.

Adaptif Terhadap Patch Baru

Blacklist meski diuntungkan, wajib dianggap terhitung bahwa mereka sukses beradaptasi pada patch terbaru bersama dengan benar-benar baik. Meta UBE sebagai pijakan, tiap-tiap role yang di tempatkan sesuai fungsinya, memadukan meta lain yang terlah tersedia sebelumnya, seluruh berkembang menjadi permainan kuat.

Ada kenyataan yang tidak cukup bagus terjadi pada tim-tim di Indonesia. Betapa banyak pemain atau konten kreator yang masih gunakan penyebutan hyper carry, padahal role yang tersedia di dalam game adalah jungler. Hyper carry udah tidak relevan gara-gara carry lebih efektif dipegang gold laner.

Tim-tim di Indonesia sesungguhnya menonjol bersama dengan pemain-pemain hyper carry pada season-season sebelum saat sekarang. Sebab pemain assassin atau marksman hyper carry memiliki level dan gold yang benar-benar tinggi supaya berdampak benar-benar besar pula pada permainan. Menjadikan mereka seolah bintang yang benar-benar bersinar di dalam tim, sekaligus menenggelamkan peran pemain lainnya.

Kenyataan itu, sayangnya bertahan lumayan lama. Hyper carry, ada problem dilupakan dari kepala para pemain Indonesia. Meski patch udah berubah. Jungler tebal, selanjutnya carry gold lane, tidak benar-benar kondang di Indonesia. Seolah pemain-pemain di Indonesia ada problem untuk bisa move on, lambat beradaptasi.

Patch baru, hero baru, buff-nerf power baru, artinya meta terhitung baru. Itulah yang seharusnya dimainkan tim-tim di Indonesia secara kreatif, fleksibel, dan adaptif. Tim dan pemain tidak boleh mati pada satu pendirian, ia wajib berubah saat diperlukan, gara-gara Mobile Legends sendiri terhitung berubah.

Begitulah E-sport Mobile Legends, tidak serupa bersama dengan catur. Catur tetap, Mobile Legends berubah-berkembang setiap waktu. Meski perubahannya seringkali sebabkan ketidakseimbangan dalam permainan, gara-gara buff berlebih diberikan pada hero yang memiliki skin baru. Bisnis skin developer berkelindan dalam buff dan hero supaya laku, kemudian mempengaruhi permainan.

Kompetisi Mobile Legends wajib selamanya berlanjut, urusan usaha skin urusan developer, bukan urusan pemain. Pemain dan tim wajib pintar-pintar berselancar dalam dinamika naik-turun hero-hero dan meta baru. Patch perlu di tangan Moonton, meta dan permainan di tangan tim E-sport!